9.24.2011

Mataku Kini Seperti Awan


Mataku kini seperti awan. Di atas samudera luas. Panas
 Air di bawahku selalu menguap setiap waktu
 Tak kenal tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit, atau detik
 Aku kini mudah sekali menumpahkan air hujan
 Tak terasa, tanah hati kini basah 
 Kemudian membusuk, terlalu banyak menelan air
 Sepertinya sudah terluka
 Trauma
 Aku kini berusaha memupuknya lagi dengan hal baik
 Aku berjung untuk mengolahnya lagi
 Agar aku dapat mencitrakan yang indah
 Tidak buruk
 Namun samudera dibawahku seperti enggan menghentikan siklusnya
 Kiriman uap air tak henti datang
 Mata ini kemudian penuh
 Lalu tumpah lagi ketika tanah hati ini belum siap
 Lalu busuk lagi
Lalu berputar terus tanpa henti hingga saat ini

No comments:

Post a Comment