Air di bawahku selalu menguap setiap waktu
Tak kenal tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit, atau detik
Aku kini mudah sekali menumpahkan air hujan
Tak terasa, tanah hati kini basah
Kemudian membusuk, terlalu banyak menelan air
Sepertinya sudah terluka
Trauma
Aku kini berusaha memupuknya lagi dengan hal baik
Aku berjung untuk mengolahnya lagi
Agar aku dapat mencitrakan yang indah
Tidak buruk
Namun samudera dibawahku seperti enggan menghentikan siklusnya
Kiriman uap air tak henti datang
Mata ini kemudian penuh
Lalu tumpah lagi ketika tanah hati ini belum siap
Lalu busuk lagi
Lalu berputar terus tanpa henti hingga saat ini
Kiriman uap air tak henti datang
Mata ini kemudian penuh
Lalu tumpah lagi ketika tanah hati ini belum siap
Lalu busuk lagi
Lalu berputar terus tanpa henti hingga saat ini
No comments:
Post a Comment