8.19.2011

Tragedi Kunci

Okay, so this is gonna be just a short story.
Request dari seorang Dicky Alamsyah, junior aku di MBGF. Dia mungkin sempet baca post yang udah lama tentang kepala aku yang ketusuk kunci. Post itu udah sempet dihapus berhubung lagi dalam rangka cleaning up dan sekarang cuma sekedar memenuhi permintaan junior paling rajin di MBGF ini

 *anggap aja ini hadiah karena lu udah terlalu rajin :)

Jadi, waktu itu, kalo ga salah ya aku masih duduk di kelas 5 SD. Aku masuk kamar dan niat ngambil sesuatu yang aku juga lupa apa, di lemari laknat itu. Oke, biar jelas aku deskripsiin bentuk lemarinya berhubung ga ada dokumentasi apapun tentang lemari itu. It was a quiet big brown wardrobe. 3 pintu. Di paling atas, tengah, dan paling bawah. Pintu yang tengah ini beda, mirip kayak oven buat baking kue. Dibuka dari atas ke bawah. Pintu itu punya kunci yang buruknya selalu nempel. And I guess you already know where this story gonna end.
Karena sulit menjangkau lemari paling bawah dengan kondisi pintu tengah lemari terbuka, akhirnya aku mutusin untuk nutup dulu deh pintu yang tengahnya. Aku tutup. Aku kunci. Clek. 
Then, I got down to the lowest door. Dan parahnya aku ga sempet cek, apakah pintu tengah itu udah bener-bener terkunci atau belum. Dalam hitungan detik setelah aku baru aja mau buka pintu paling bawah, lemari tengah itu terbuka lagi dan yak kunci itu tertancaplah dengan manisnya di kepala aku. Naas.

Waktu itu cuma bisa teriak "Papaaaaaaaaaaa.....!!!!!" udah sambil nangis-nangis. Bokap dateng kaget, langsung ngelepas itu kunci sialan yang nancep ga pake ijin. I FORGOT HOW IT FELT dan emang ga niat mau nginget lagi. 
Dan, yah, akhirnya karena lukanya ga begitu dalem, dan ga sampe gegar otak juga, Papa cuma kasih betadine 2 kali sehari.

Yap dan begitulah. I am still freshly alive until now dan ga ada gangguan sama otak juga kok ya hehehe. 
And for dicky, are you satisfied now that I have to again for the how many times i don't know, to tell this pathetic story???


2 comments: